Sabtu, 30 November 2013

Makalah Novel

Diposting oleh Nargis Cahya di 09.08.00

Bali To Remember
Oleh:
Nargis Cahya Kumala D.G
9E/32

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG
SMP NEGERI 20 Malang
Sekolah Standar Nasional (SSN)
Jl.Raya Tumenggung Suryo
No.38 Malang
No Telp : 0341-491806


Tahun Pelajaran 2011/2012

Kata Pengantar
           
        Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia yaitu membuat Cerpen dan mengumpulkan dengan tepat waktu. Saya berusaha membuat dan memberikan yang terbaik untuk menyelesaikan tugas ini.
       Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada :
·      Orang tua saya yang selalu mendukung dan menyemangati saya
·      Guru pembimbing saya ,Ibu Sri lestari
·      Teman-teman yang telah membantu saya
·      Kakak saya yang telah membantu saya
Harapan saya semoga cerpen ini bisa diterima ,mendapatkan nilai yang memuaskan dan dapat dimanfaatkan dan disenangi bagi seluruh pembaca cerpen yang kami hormati.

Malang,23 Nopember 2011


Nargis Cahya Kumala D.G
Daftar Isi
Kata Pengantar   : Hal 2
Daftar Isi             : Hal 3
Cerpen                : Hal 4-11
Analisis Cerpen : Hal 12-17
Biodata Penulis  : Hal 18













Bali To Remember
          Ujian udah selesai.Seminggu lagi aku liburan. Aku ingin sekali liburan karena ingin refreshing dan melepas penat dari kesibukku selama 1 bulan ini menyiapkan ujian kenaikan kelas.Untuk menentukan tempat liburanaku berlari menghampiri ayah yang sedang duduk di depan tv liat acara kesukaannya. “Yah, bentar lagi kan liburan, jalan-jalan yuk. Bosen nih nanti di rumah terus. Aku juga pengen refreshing.” “Kalok ayah sih ayo-ayo aja. Emangnya kamu pengen pergi ke mana?” Kata ayah kepadaku. “Ke mana aja we yah, yang penting liburan. Aku pengennya sih ke tempat-tempat seru yang kita belum pernah kesana.” “Yaudah, rencanain sana sama kakak mau liburan ke mana.” Lalu aku menghampiri kakak yang lagi belajar sambil dengerin radio. “Kak, liburan yuk, aku bosen di rumah, aku juga pengen refreshing.” “Ayo, kemana enaknya?” aku dan kakakpun bersama-sama memikirkan tempat yang pas untuk liburan kami. “Ke Bali aja, kita kan belum pernah ke sana. Lagipula disana kan seru, asyik, banyak tempat wisatanya. Gimana setuju gak?” kata kakak kepadaku. “Ide bagus tuh. Ayo, aku setuju.” “Hahaha bagus kan ideku?” “Iya-iya bagus.” “Yaudah sekarang kita tanyak mama sama eyang (sebutanku untuk ibunya mama) mau apa enggak liburan.”
 Aku dan kakak menghampiri mama dan eyang yang lagi asik ngobrol tentang sinetron kesukaan eyang. “Ma, liburan yuk sekalian refreshing.” Kata kakak pada mama. “Emang kamu pengen pergi ke mana?” “Ke Bali. Aku kan belum pernah ke sana ma. Ayoa ma?” Rengekku pada mama. “Mama sih ayo-ayo aja, tapi tanyak eyang dulu mau apa enggak.” “Yang, liburan yuk.” Kata kakak pada eyang. “Aduh...... gak usah lah aneh-aneh ae.Badan eyang ini sakit semua.Males eyang pergi-pergi.” Mukaku seketika itu langsung mengkerut dan berubah seperti lampu yang awalnya terang tiba-tiba cahayanya menjadi redup. Lalu aku memikirkan cara agar eyang mau jalan-jalan. Dengan diam diri sejenak, tiba-tiba aku mendapat ide. “Eyang kan sayang banget sama tante Ari,kenapa gak aku ajak aja ya?Kalok ada tante Ari, pasti kan ada dek Ovi sama dek Bimo.Lumayan juga buat temen.Eyang nanti pasti juga mau pergi.”gumamku dalam hati. Tante Ari adalah sebutanku untuk anak eyang yang terakhir yang mempunyai 2 anak yaitu dek Ovi dan dek Bimo. Lalu aku bicara pada eyang tentang rencanaku ini. “Yang,kita ajak sekalian aja tante Ari,dek Ovi sma dek Bimo.Pasti tambah seru,rame.Aku juga jadi punya banyak temen.Lagi pula mereka juga belum pernah ke sana.Eyang mau ya.Setahun sekali lho yang.Jarang-jarang ada kesempatan kayak gini.Mereka pasti mau kalok ada eyang” “Yawes eyang mau wes.”kata eyang kepadaku. Hati senang sekali mendengar eyang mau pergi. Wajahku kembali seperti lampu redup lalu terang lagi dan bahkan lebih terang dari sebelumnya. Lalu aku bilang pada ayah dan ayah mau liburan.
Meskipun liburan 1 minggu lagi, aku sudah mempersiapkan barang-barang dan perlengkapanku selama di Bali nanti. Aku juga sudah menelpon tante Ari agar mereka juga bersiap-siap dan mempersiapkan baju dan peralatan lain untuk ke Bali. Aku meminta agar tante Ari datang ke rumahku sehari sebelum kami berangkat ke Bali.
Setelah 1 minggu berlalu, akhirnya liburan telah datang. Aku akan pergi ke Bali besok malam. Tante Ari dan anak-anaknya pun sudah ada di rumahku. Selain itu besok juga hari yang bahagia buat aku, karena aku akan berulang tahun yang ke 13. Rasanya tak sabar aku buat besok. Malam hari sebelum keberangkatanku, aku melihat dan mempersiapkan lagi barang-barang keperluan selama aku di Bali.
          Keesokan harinya pagi-pagi setelah aku habis mandi, tiba-tiba mama, ayah, eyang, kakak, dek Ovi dan dek Bimo bernyanyi lagi selamat ulang tahun. Aku kaget sekali. Rasanya hatiku senang sekali dengan kejutan yang mereka buat. Setelah bernyanyi aku disuruh tiup lilin dan potong kue. Setelah aku membuat harapan, aku memotong kue dan memberikan keu pertamaku untuk eyang karena eyang yang paling tua. Lalu mama mengucapkan selamat padaku. “Selamat ulang tahun ya sayang.Semoga panjang umur,sehat selalu,tambah pimter,gak nakal.”sambil mama mencuim keningku. “Makasih ya ma.” Yang lain juga mengucapkan selamat kepadaku. “Sekarang kamu tutup mata”kata mama kepadaku. “Kenapa ma?”tanyaku penasaran. “Udahlah tutup aja.”kata ayah. “Udah sekarang kamu buka mata.”kata mama. Aku kaget sekali melihat hadiah ulang tahun dari mama, ayah, dan adek-adekku. “Makasih ya semunya.” Dengan rasa bahagia aku membuka 1 per 1 hadiah-hadiah tersebut. Mama dan ayah memberi boneka panda. Dek Ovi dan Bimo memberi buku harian yang bergambar hello kitty yang lucu. “Lucu banget ma bonekanya.Makasih ya.” “Sama-sama sayang.”kata mama padaku. “Makasih ya dek.” “Iya mbak.”kata dek Ovi padaku.
          Tak terasa ternyata sudah malam. Waktunya aku berangkat. Rasanya berat meninggalkan rumah. “Tapi nanti kan balik lagi” pikirku. Di perjalanan aku senang sekali rasanya. Akhirnya aku bisa pergi ke Pulau Bali, Pulau yang selama ini aku ingin pergi ke sana. Di perjalanan aku melihat lampu yang kelap-kelip. Karena kecapekan, akhirnya aku ketiduran. Tiba-tiba aku dibangunin mama. “Dek,bangun ayo makan Pop Mie dulu biar anget.” “Ngapain ma?Aku masih kenyang.” “ Kita nemenin ayah,kasian ayah ngantuk jadi minum kopi dulu.” “Iya ma.” Sambil setengah ngantuk, aku mbangunin adek-adek yang ketiduran juga buat makan pop mie. Sambil setengah ngantuk, aku keluar mobil dan makan pop mie. “Ini di mana ma?Kok sepi?Tapi banyak lampunya.Bagus lagi.”tanyaku pada mama. “Ini di daerah Paiton dek.” “Paiton yang pembangkit listrik pakek tenaga uap itu a ma?” “Iya bener.Ayo dihabisin popmienya biar perutmu anget.” Setelah puas makan, aku melanjutkan perjalanan. Akhirnya aku sampai juga di Pelabuhan Ketapang,Banyuwangi. Pelabuhan ini adalah pelabuhan untuk kita menyebrang ke Pulau Bali. “Aduh kok lama ya?Macet lagi.”keluhku. “Udahlah nikmati aja namanya juga liburan ,jelas aja kalok padet.”kata mama kepadaku. Setelah menunggu hampir 2 jam,akhirnya aku mobilku masuk juga ke dalam kapal.
Karena penasaran dengan keadaan kapal, aku mengajak mama melihat-lihat kapal. “Ma,liat kapal yuk.” “Ayo” kata mama kepadaku. “Ayo dek ikut liat kapal.” Aku, mama, dek Ovi, dek Bimo pergi ke luar mobil untuk melihat-lihat keadaan kapal. “Wuihhh besarnya kapalnya.”kata dek Bimo padaku. “Iya dek, laute juga bagus ya.” “Mbak-mbak liaten a ada kapal lewat, bagus ya.”kata dek Ovi padaku. “Iya dek,bagus ya.Ma, lama-lama aku kok pusing ya di sini?”kataku pada mama. “Iya mbak,aku juga pengen muntah.” “Kalian gak biasa.Mabuk laut kalian.Ayo balik ke mobil.pelan-pelan ya turun tangganya licin soalnya.Nanti di mobil di kasih minyak angin.” “Iya ma.”kataku pada mama.
Setelah 2 jam perjalanan di laut, akhirnya aku sampai juga di Bali. “Wuihhh Bali bagus ya.Pemandangannya bagus, asri lagi.”kataku pada kakak. ”NDESO !”kata kakak padaku yang sedikit nyelekit dan sakit di hati. Tepat pukul 06.30, akhirnya aku sampai juga di Pantai Sanur Bali. Di sana banyak anjing yang berkeliaran. Di sana juga ada tempat peminjaman sepeda motor dan sepeda pancal biasa. Di Pantai Sanur keadaannya ramai. Banyak rombongan yang datang dari luar kota untuk melihat keindahan Pantai Sanur. Di Pantai Sanur juga ada peminjaman ban dan pelampung bagi siapa saja yang mau renang. “Wihhhh bagusnya pantainya, tapi kok gak kayak di tv-tv ya? Di tv-tv keliatannya kayak buagus, bersih gitu. Tapi di sini bagus sih ,tapi sayang kotor. Banyak anjingnya lagi.”kataku pada dek Ovi. “Iya mbak,beda jauh ya kayak yang di tv tk kira gimana gitu pantai Sanur itu , ternyata kayak gini toh.” “Tapi bagus juga kok pemandangannya jadi gak nysel deh ke sini.”kataku pada dek Ovi. “Ombaknya juga bagus kok.”sahut kakak padaku. “Iya,asik yo ombak’e.Maleh pengen renang.” “Yah foto-foto yuk.”kata kakak pada ayah. “Ayo,ambil posisi ya.” Setelah puas berfoto-foto di Pantai Sanur untuk yang pertama kalinya, aku dan keluargaku melanjutkan perjalanan kami. Tujuan ke dua kami adalah mencari sarapan. Setelah puas makan, aku melanjutkan perjalanan ke Pantai Nusa Dua Bali. Di pantai itu surganya para penyuka permainan air. Ada banana boat, jetski, dan masih banyak lagi. Setelah sampai di sana, ayah langsung meminjam kapal untuk menyebrang ke Pulau Penyu. Di sana terdapat berbagai macam hewan. Di perjalanan menuju pulau penyu,aku dan keluargaku berfoto-foto mengabadikan momen ini. “Yah, aku boleh pinjem handycam?Aku mau wawancara sama mengabadikan.Boleh ya yah.Ayah bawak kan?” “Oooo ya bawak dong.”sambil menyodorkan handycam padaku. Lalu aku menyalakan handycam dan mulai melakukan penyutingan. “Yah sekarang saya Nargis di sini. Sekarang kami sedang menuju ke Pulau Penyu. Di sana pulaunya para hewan. Penasaran sih gimana bagusnya Pulau Penyu.Apakah sama seperti yang ada di tv-tv?Kita saksikan ya sebentar lagi.”lalu aku menutup dan mematikan handycam. “Kamu bagus dek jadi presenter apa reporter.”kata mama padaku. “Gak mau ma, aku kan pengennya jadi dokter bukan jadi presenter.” “Ya gak papa buat hobi aja dek.” “Moh ah ma,gak minat aku.”kataku pada mama.
Akhirnya kami sampai juga di Pulau Penyu. “Wihhhhh ternyata asik ya di Pulau ini.”kataku pada kakak. “Wihhh penyunya masih kecil-kecil on.” “Iya,lucu ya.” “Pak,penyunya nggigit gak?”kata dek Bimo pada pawang penyu. “Enggak kok.ini udah jinak.Kamu mau pegang?” “Gak mau pak takut hehehe.”kata dek Bimo pada pawang penyunya. “Pak aku mau pegang.Tapi yang kecil aja.”kataku pada bapak pawang penyu.  Lalu pawang memberi aku penyu kecil yang lucu.“Aku juga pak.”kata dek Ovi. “Aku juga pak,tapi jangan besar-besar.”kata kakak. “Wihhh ternyata gini toh cangkangnya penyu.Lucu ya.” “Dek,masak kamu gak berani pegang penyu?Penyunya lho gak gigit.Pegangen bentar a .Masak cowok gak berani pegang?”kataku pada dek Bimo yang penakut dan selalu tidak mau mencoba dulu. “Gak mau mbak takut aku beneran sumpah.” “Wah cemen luh.Jadi cowok itu yang gentle dong.”  Lalu aku memanggil ayah untuk minta tolong difotokan dengan penyu kecil. “Yah,fotoin aku sama penyu yah.” Setelah berfoto,aku meletakkan penyunya lagi ke dalam kandangnya. “Liat ke sana yuk.”ajak dek Ovi padaku dan kakak. “Mama gak ikut masuk?”kataku pada mama. “Enggak ,mama nemenin eyang-eyang kasian kecapekan nanti”. “Aku ke sana ya ma.”kataku pada mama. “Oh ternyata ini tempat penyu besarnya toh.Besar-besar ya.”kataku pada kakak dan dek Ovi. ”Kira-kira umurnya udah berapa ya?Pasti udah tua.Tapi medeni ya yang besar.”kata kakak. “Kamu berani pegang a ?”kata ayah pada kami ber-3. “Aku berani yah.Sekalian di foto ya.” Kataku pada ayah. Setelah foto dengan penyu dewasa, aku berfoto dengan ular piton bewarna kuning yang bertubuh besar. “Ayo foto sama burung elang sama cendrawasih.”kata kakak padaku dan dek Ovi. Setelah puas berfoto-foto dan berjalan-jalan di Pulau Penyu, kami kembali ke Pantai Nusa Dua untuk bermain wahana air yang cukup menegangkan.
 “Mesti ya lebih cepet pulnag dari pada berangkat.”kataku pada semua. “Iya i ,mesti gitu ya mbak.”kata dek Ovi.”Tadi kayaknya kita berangkat setengah jam lebih hampir 1 jam.Sekarang kayak cuma 15 menit.” “Iya mbak.”kata dek Ovi. “Ayo main.” Ajak kakak. “Kamu pengen maen apa kak?” “Aku pengen maen banana boat,pengen ngerasakno aku.Asline aku juga pengen maen jetski lha tapi aku gak isa.”kata kakak padaku. “Bilango ayah dek,buat beli tiket.”kata kakak padaku. Lalu aku mengampiri ayah yang sedang melihat pemandangan Pantai Nusa Dua. “Yah,aku pengen maen.” “Maen apa?” “Banana boat sama yang terbang naek ke atas itu,yang kayak di tv-tv itu lho yah.”kataku pada ayah. “Yaudah tunggu bentar,ayah beliin karcisnya.” Lalu aku kembali menemui kakak. Tiba-tiba ayah datang dan membawa karcisnya. “Makasih yah.... .”kataku sama kakak. “Iya.”kata ayah.
Aku menemui mas yang memandu permainan. ”Mas,ini tiketnya orang 3 naek banana boat.”kataku pada masnya. “Iya dek,ini pakai pelampung dulu.Bisa gak pakeknya?Kalok enggak tak pakein.”kata masnya. “Bisa kok mas.” “Yaudah agak di rapetin ya pelampunya kamu naek banana boatnya tunggu bentar ya.Nunggu yang ini balik dulu.” “Iya mas.” “Tunggu di sini aja, biar nanti gak keduluan orang lain.” Beberapa menit kemudian. “Nah,sekarang giliranmu.Naek’o.Pegangan tali ini yang erat ya biar gak jatuh.” “Iya mas beres.”
Pada saat aku naik banana boat rasanya jantungku seperti mau copot  . Orangnya menyetir kapal dengan ngebut dan cepat sehingga banana boatnya seperti mau oleng. Untung aja tidak oleng. “Wihhh mbak,sumpah takut aku tadi itu.”kata dek Ovi padaku. “Aku juga dek aslinya.Rasane pengen pipis ae aku sangking deg-degane.”  “Tapi rasane koyok pengen lagi yo mbak.Soale seru seh.” “Iyo dek,liaten a sampek bajuku basah semua.” “Ayo lagi a ?”kata kakak padaku dan dek Ovi. “Ayooooo.”aku dan dek Ovi menjawab serempak. “Sekarang gantian yang bilang sama ayah siapa,tadi aku udah sekarang aku gak mau lagi. ” kataku pada kakak dan dek Ovi. “Ya ampun dek bilang gitu ae gak mau.Perhitungan banget se anak ini.” “Lek gitu knapa gak kamu aja?knapa kamu gak mau?”kataku pada kakak. “Yaudah bilang ke ayahnya bareng-bareng ae cek impas semuanya.” Setelah itu aku menghampiri ayah yang sedang makan es degan dan minta uang untuk beli karcis banana boat lagi. Setelah naik banana boat untuk yang kedua kalinya, rasanya kurang puas kalau tidak mencoba permainan air yang menurutku menakutkan. Awalnya aku tidak mau karen takut. Tapi karena penasaran dan rasa ingin mencoba, akhirnya aku memberanikan diri walaupun pada dasarnya aku takut. “Rasanya lebih enak naik yang ini ya.Tapi lebih medeni.” Kataku pada kakak. “Mangkanya ojok ketakutan dulu asik kan? Aku pengen lagi .” “Wes enggak mbak,aku gak mau lagi. Aku takut mbak sumph. Aku naek tadi gak ada ekspresinya sangking ketakutan takut jatuh.Lek aku mending banana boatnya.”kata dek Ovi padaku dan kakak.
“Yawes sekarang makan es degan terus mbersihno badan yuk.”ajakku pada kakak dan dek Ovi. Setelah puas makan es degan, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari hotel. Tetapi setelah kami muter-muter, kami tidak juga mendapat hotel karena banyak yang suah penuh. “Oiyaya ma , kan ada hotel baru di deketnya Pantai Kuta.” Kata ayah pada mama. “Cobak aja yah.Mungkin aja ada yang kosong.” Akhirnya kamipun mencoba datang ke hotel itu.” Tunggu di sini dulu ya nak, mama sama ayah tak tanyak dulu ada kamar apa enggak.” Setelah menunggu agak lama,akhirnya mama dan ayah keluar dari ruang recepcionist. “Ada ma?”tanya kakak pada mama. “Alhamdulillah ada.” “Yah,kan kita deket Pantai Kuta,aku kan belum pernah ke Pantai Kuta,mumpung di Bali kita sekalian aja ke sana,sekalian basah.” “Ayo,brarti ini gak usah turun ya,turunnya nanti aja habis dari Kuta.” Akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta. “Wihhh bagusnya Pantai Kuta.Banyak bulenya lagi.”kata dek Ovi. “Iya dek,banyak pemandangan indah,bulenya ada yang ganteng lagi hahaha.”kataku pada dek Ovi. ”Laute bagus ya mbak.”kata dek Bimo pada dek Ovi. “Ayo cari tempat teduh dulu buat eyang-eyang.kasian eyang-eyang kepanasan.”kata mama pada kami. Setelah dapat, kami meminjam tikar di tempat persewaan tikar. Selagi eyang-eyang, mama, ayah, kakak duduk-duduk sambil makan rujak manis untuk mengganjal perut, aku, dek Ovi dan dek Bimo bermain air dan pasir sampai baju kami basah semua. ”Ayo pulang ke hotel.”kata mama kepada kami. “Yah mama, lagi asik nih.”. “Kasian eyang-eyang udah capek,kapan-kapan kan bisa kesini lagi.”kata mama kepadaku. Dengan agak berat hati, aku mengikuti mama kembali ke hotel. Setelah  sampai hotel, aku langsung mandi karena badanku lengket semua oleh air laut dan pasir . Selesai mandi aku beristirahat dengan menonton tv. “Kamar kalian ini mama carikan yang pas sama pemandangan pantai Kuta lho.”kata mama kepadaku dan kakak. Aku dan kakak langsung keluar ke balkon memastikan apakah benar yang dikatakan mama tadi. “Wih,iya on,lha itu ombaknya.”kataku pada kakak. Setelah itu kami berkeliling dan bemain fasilitas di hotel itu seperti PS, rumah boneka dll. Karena kelelahan akhirnya kami sampai ketiduran.
Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan kami ke Pasar Ubung Bali untuk berbelanja dan membeli oleh-oleh. Setelah puas berbelanja, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Tanah Lot untuk melihat matahari terbenam. “Aduh kok macet se?”kata kakak. “Iya i,gak enak ya.”keluhku.”Udahlah gak usah ngeluh ,namanya juga musim liburan pasti macet.Nikmati aja.”kata mama kepadaku dan kakak
“Akhirnya sampai juga di sini”kataku. Karena panas, akhirnya kami menyempatkan diri untuk membeli topi di Tanah Lot. ”Udah selesai belinya?Ayo jalan lagi.”kata ayah kepada kami. Lalu kami menuju ke Tanah Lot . Perjalanan yang cukup jauh membuat kami lapar. Lalu kami mencari tempat makan. Setelah makan dan puas kami melanjutkan perjalanan lagi. “Wih bagus ya pantainya.”kataku. “Ada puranya lagi di tengah pantai.”kata kakak. “Ayo foto-foto pemandangannya bagu lho.” Lalu kami berfoto-foto. “Mah, sunsetnya mana?”kataku. “Gak ada sayang, gak keliatan soalnya mendung.” “Oalah,sayang ya.”kataku. “Ayo kita pulang eyang-eyang udah capek.Tapi kita beli oleh-oleh dulu ya di psarnya buat temen-temen mama di kantor.” Setelah puas beli oleh-oleh, aku dan keluargaku pulang. Di tengah-tengah perjalanan pulang, tiba-tiba ban mobilnya kempes. “Waduh gimana ini yah?” kata mama pada ayah . “Bentar ma, ayah tak cari bantuan.” Akhirnya ayah dapat bantuan, dan kami bisa melanjutkan perjalanan pulang kami lagi.





Analisis Cerpen
1.  Tema : Tentang liburan
2.  Alur : Maju karena cerita diceritakan urut dari awal-akhir
3.  Setting : 1. Suasana:
   -Senang :
·      Hati senang sekali mendengar eyang mau pergi.
·      Rasanya hatiku senang sekali dengan kejutan yang mereka buat.
   -Kecewa :
·      Dengan agak berat hati, aku mengikuti mama kembali ke hotel.
   -Tegang :
·      Pada saat aku naik banana boat rasanya jantungku seperti mau copot  .
        2. Tempat
              -Di rumah:
·      Untuk menentukan tempat liburanaku berlari menghampiri ayah yang sedang duduk di depan tv liat acara kesukaannya.
·      Tante Ari dan anak-anaknya pun sudah ada di rumahku.
-Di Daerah Paiton :
·      “Ini di daerah Paiton dek.” “Paiton yang pembangkit listrik pakek tenaga uap itu a ma?”
-Di dalam kapal:
·      Karena penasaran dengan keadaan kapal, aku mengajak mama melihat-lihat kapal.
-Di Pelabuhan:
·      Akhirnya aku sampai juga di Pelabuhan Ketapang,Banyuwangi.
-Di Bali :
·      “Wuihhh Bali bagus ya.Pemandangannya bagus, asri lagi.”kataku pada kakak.
-Di Pantai Sanur
·      Di Pantai Sanur keadaannya ramai. Banyak rombongan yang datang dari luar kota untuk melihat keindahan Pantai Sanur.
-Di Pantai Nusa dua
·      Setelah puas makan, aku melanjutkan perjalanan ke Pantai Nusa Dua Bali.
-Di Pulau Penyu
·      Akhirnya kami sampai juga di Pulau Penyu.
-Di Pantai Kuta
·      “Wihhh bagusnya Pantai Kuta.Banyak bulenya lagi.”kata dek Ovi.
-Di Hotel
·      “Kamar kalian ini mama carikan yang pas sama pemandangan pantai Kuta lho.”kata mama kepadaku dan kakak.
-Di Pasar Ubung
·      Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan kami ke Pasar Ubung Bali untuk berbelanja dan membeli oleh-oleh.
-Di Pantai Tanah Lot
·      “Akhirnya sampai juga di sini”kataku. Karena panas, akhirnya kami menyempatkan diri untuk membeli topi di Tanah Lot.
3.Waktu
-Malam hari
·      Tak terasa ternyata sudah malam. Waktunya aku berangkat. Rasanya berat meninggalkan rumah.
·       
-Pagi hari
·      Keesokan harinya pagi-pagi setelah aku habis mandi, tiba-tiba mama, ayah, eyang, kakak, dek Ovi dan dek Bimo bernyanyi lagi selamat ulang tahun.
·      Tepat pukul 06.30, akhirnya aku sampai juga di Pantai Sanur Bali.
-Siang hari
·      “Akhirnya sampai juga di sini”kataku. Karena panas, akhirnya kami menyempatkan diri untuk membeli topi di Tanah Lot.
4.Tokoh dan Watak
       1.Aku           : - Suka mengeluh
·      “Iya i,gak enak ya.”keluhku       
   - Percaya Diri
·      Lalu aku menyalakan handycam dan mulai melakukan penyutingan
   - Agak penakut
·      Awalnya aku tidak mau karen takut
       2.Ayah         : - Baik
·      “Yah,fotoin aku sama penyu yah.”
       3.Mama        :- Perhatian pada kedua orang tua
·      “Ayo cari tempat teduh dulu buat eyang-eyang.kasian eyang-eyang kepanasan.”kata mama pada kami.
       4.Eyang       : - Tidak suka bepergian
·      “Aduh...... gak usah lah aneh-aneh ae.Badan eyang ini sakit semua.Males eyang pergi-pergi.”
       5.Kakak        : - Egois
·      Perhitungan banget se anak ini.” “Lek gitu knapa gak kamu aja?knapa kamu gak mau?”kataku pada kakak.
                            - Tidak sabaran
·      “Aduh kok macet se?”
6.Tante Ari  : -Baik
7.Dek Ovi    : - Penakut
·      “Wihhh mbak,sumpah takut aku tadi itu.”kata dek Ovi padaku.
8.Dek Bimo : - Penakut dan tidak mau mencoba
·      “Dek,masak kamu gak berani pegang penyu?Penyunya lho gak gigit.Pegangen bentar a .Masak cowok gak berani pegang?”kataku pada dek Bimo yang penakut dan selalu tidak mau mencoba dulu.
9.Pawang Penyu : -Baik
·      “Pak aku mau pegang.Tapi yang kecil aja.”kataku pada bapak pawang penyu.  Lalu pawang memberi aku penyu kecil yang lucu.
10.Pemandu Permainan : - Suka membantu
·      “Iya dek,ini pakai pelampung dulu.Bisa gak pakeknya?Kalok enggak tak pakein.”kata masnya.
5.Amanat
Kita harus berani dalam melakukan apapun selagi positif. Kita juga harus mencoba hal-hal baru dan jangan takut akan hal-hal baru tersebut.
6. Sudut Pandang Pengarang
v Aku dan kami (1 keluarga) sebagai pelaku utama
vPawang penyu dan Pemandu permainan sebagai pelaku pembantu








Biodata Penulis :
Nama    : Nargis Cahya Kumala D.G
Kelas     : 9
Sekolah : SMPN 20 Malang

Hobi                                     : Maen game, liat tv,makan
Cita-Cita                               : Dokter
Warna kesukaan                   : Biru
Makanan kesukaan               : Juice melon
 Minuman kesukaan             : Nasi goreng
Alamat                                  : Jl. Sulfat Agung 7 no. 31 Malang

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nargis Cahya Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review